Sabtu, 19 Desember 2015

Kumpulan Kultum Tentang Sholat

Amalan Hebat Para Perindu Tuhan

Sholat adalah ibadah yang super hebat disukai dan diamalkan oleh orang-orang hebat yang pernah lahir di dunia. Para nabi, para sahabat mereka, para ulama, para syuhada dan ahli kebenaran. Tidak ada yang menyukainya kecuali orang yang hebat saja. Perhatikan ayat Al Quran yang menerangkan ibadah sholanya orang-orang hebat, berikut ini.

Nabi Ibrahim as, berdoa kepada Allah agar dikarunia kegemaran melaksanakan sholat.

Dan ia menyuruh ahlinya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya. (QS. Maryam [19]:55)

Nabi Ismail juga menjadikan sholat sebagai amal terbaik.



رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat... (Surat Ibrahim Ayat 37).

Nabi Isa as, sangat gemar mendirikan sholat.
 وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; (QS, Maryam [19]:31)
Begitu juga Nabi kita Muhammad saw menjadikan sholat sebagai penyejuk mata.
وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ
"Dijadikan penyejuk mataku [kesenanganku] ada di dalam sholat"

Para nabi, rasul dan orang soleh yang terdahulu telah memancangkan tiang agama yang kokoh di atas bumi ini, itulah sholat. Mereka mendirikan sholat, hati mereka menjadi tenang. Meraka menegakkan sholat, masalah berat menjadi ringan. Mereka menunaikan sholat, dunia menjadi berkah. Tidakkah kita ingin mengikuti contoh teladan mereka?

Kehidupan ini sungguhlah berat. Banyak ujian, godaan, rayuan yang datang silih berganti. Itu sering membuat hati kita tidak tenang dan gelisah; khawatir dan merasa diburu; tertekan sehingga membuat stress. Masayaallah.

Ketika itu terjadi, segeralah berwuduk dan dirikanlah sholat. Dengan banyak melafalkan puja-puji atas nama Allah Yang Agung, mudah-mudahan hati kita menjadi tenang. Dengan melafalkan iyyaka nasta'in, mudah-mudahan uluran tangan datang. Dengan membaca ihdinasshirotol mustaqim, mudah-mudahan kita ditunjuki ke jalan yang benar. Insyaallah.

Ingatlah bahwa dengan sholat hati kita akan tenang. Ketenangan itu muncul dari mengingat Allah. Bila kita ingin lebih dekat dengan Allah, ingin menenangkan jiwa dan ingin mengadu segala masalah, dirikanlah solat dengan penuh antusias. Pahami maknanya. Hayati tiap lafaz sholat kita. Dengan demikian penghayatan kita akan lebih mendalam lagi. Dan kita akan lebih khusyu' lagi.

Baca juga kultum tebaik yang lain: Kultum Tentang Menuntut Ilmu

Dan puncaknya, orang-orang hebat itu mendirikan sholat sebagai wujud kerinduan mereka kepada Allah. Di dunia ini mereka sholat untuk berdua-duaan dengan Tuhannya. Sedangkan di akhirat mereka ingin berjumpa dengan Allah, menatap wajahnya di surga.

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu tidak terlewat untuk melaksanakan shalat sebelum terbit matahri dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah [maka kalian akan melihat Tuhan kalian].” (HR. Al-Bukhari no. 521 & Muslim no. 1002)
Duhai perhatikan hadis yang mulia di atas. Tidakkah kita ingin bertemu Tuhan kita?

Ini benar-benar perkara hebat nan agung. Setiap muslim hendaklah berjanji dan menekankan dirinya untuk selalu bersabar dan teguh hati dalam menjaga sholatnya sehingga dia bisa bertemu Tuhannya yang Agung, Allah Yang Maha Perkasa yang walaupun ghaib di mata tapi dekat di hati.

Ketika selama kita selalu menyebut nama-Nya, memuliakan asma-nya, menyanjung kedudukan-Nya, tentu kita juga ingin bertemu dengan-Nya langsung, bukan? Bayangkan ketika kita sudah lama terpisah dengan teman karib kita. Pasti muncul keinginan untuk berkomunikasi dengannya melalui SMS atau telepon. Dan bayangan bila suatu waktu kita benar-benar bertemu dengannya. Bagaimana perasaan kita? Pasti senang bukan main.

Begitu juga seorang muslim. Ketika dia rindu, kangen ingin bertemu Tuhannya, dia akan "berkomunikasi" dengan-Nya melalui sholat. Dia akan khusyu' malakukan "perbincangan" dan sungguh-sungguh. Dan dia sangat berharap suatu saat nanti, di surga, dia benar-benar bertemu dengan Tuhannya. Tidak ada yang bisa menyebutnya dengan kata-kata. Lidah jadi kelu, sekujur tubuh merinding, mata terpaku lalu meneteskan air di pipi tanda haru. Pasti.

Wahai kaum musilmin, tidakkah kita ingin seperti itu? Ingin bertemu Tuhan kita, Allah SWT, di surga?

Ya, tinggalkanlah kesibukan dunia itu, sebentar. Letakkan beban hidup yang ada di pundak, sejenak. Palingkanlah wajah kita dari huru-hara dunia, sesaat. Rehatkanlah tubuh, siapkan jiwa kita. Menghadaplah. Adukan segala keluh kesah; tumpahkan segala gundah; ungkapkan kegelisahan kepada Allah agar hati kita menjadi tentram, pikiran kita menjadi jernih.

Ingatlah ketika nabi berkata kepada Bilal bin Rabah,
 قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ
“Berdirilah wahai Bilal (lantunkanlah adzan), istirahatkanlah kami dengan shalat.” (H.R. Abu Dawud [V/165 no. 4986])
Subhanallah! Sungguh mulia perkataan rasulullah di atas. Beliau menjadikan sholat sebagai wadah istirahat kaum muslimin. Sholat dan salam tercurah untuknya.

Mukmin yang merindukan Tuhannya akan mewarnai hidupnya dengan sholat. Dia akan memelihara sholat wajib sekuat tenaga, tidak melalaikannya. Bahkan bila tubuhnya tidak mampu lagi berdiri ,dia akan sholat duduk. Bila tidak mampu, dia akan sholat berbaring. Bila tidak mampu juga, dia akan sholat dengan isyarat. Dan bila masih tidak mampu juga dia akan sholat di dalam hatinya. Sampai ruhnya terbang menghadap Sang Khaliq yang dirindukannya.

Tidak hanya itu, dia bahkan masih ingin menuju ke tingkatan ketaatan yang lebih tinggi lagi. Dia akan hiasi hari-harinya dengan sholat sunah. Sholat rawatib, sholat dhuha, sholat tahajjud dan sholat sunnah lainnya yang penuh berkah, padat fadilah, pembawa rahmah. Insyaallah.

Saudaraku yang seiman yang budiman. Hendaklah kita renungkan perkara ini. Tidak ada yang dapat membantu kita kecuali kita sendiri. Sholat kita, manfaatnya untuk kita juga. Manfaatnya yang banyak adalah investasi pahala yang berlimpah. Ia dapat kita rasakan bekasnya di dunia, lebih-lebih di akhirat sana.

Mari kita contoh orang-orang yang hebat; para nabi, rasul dan orang soleh yang terdahulu. Allah sampaikan salam kepada mereka atas upaya mereka menegakkan agama Allah. Kelak, Dia akan mengulangi ucapan yang sama, salam, ketika kaki mereka menginjak surga dan ketika Dia menampakkan wajah-Nya kepada mereka. Dan mudah-mudahan kita juga termasuk di dalamnya.  
 "Selamat atas kalian berkat kesabaran kalian (dalam beribadah).” (QS. Ar Ra’d [13] : 24)

Hayya 'alasholah. Mari kita sholat. Hayya 'alal falah. Mari kita menuju kemenangan.

Demikian kultum yang singkat ini. Mudah-mudahan kami yang dhoif ini bisa mengambil manfaat yang banya dari apa yang kami sampaikan. Juga bisa bermanfaat untuk anda semua. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar